Belajaryang tekun di sekolah," sahut ibu Rani sambil mengantarkan anaknya sampai di pintu rumah. Rani berlari ke mobil yang telah menjemputnya. Ia sempat menengok ke belakang dan melambaikan tangan ke arah ibunya. Rani menaiki mobil itu dan sejurus kemudian mobil itu pun melaju ke sekolah. Mobil itu adalah mobil orang tua sahabatnya, Lili. – Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial melakukan of Contents Show Diunggah olehInformasi DokumenBagikan dokumen IniBagikan atau Tanam DokumenOpsi BerbagiApakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?Apakah konten ini tidak pantas?Judul AsliDiunggah olehPuaskan Keingintahuan AndaBuka kunci dokumen lengkap dengan percobaan gratis!Bagikan dokumen IniBagikan atau Tanam DokumenOpsi BerbagiNavigasi cepat Riswandi dalam buku Ilmu Komunikasi 2009 menyebutkan bahwa Bernard Berelson dan Gary A. Steiner mengartikan komunikasi sebagai proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan berkomunikasi menggunakan kalimat yang tersusun dari kata-kata suatu bahasa. Gorys Keraf dalam buku Komposisi 2009 menyebutkan bahwa kalimat adalah suatu bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah saat mengucapkan kalimat perintah, seseorang harus menggunakan intonasi yang tegas dan Ramlan dalam buku Ilmu Bahasa Indonesia, Sintaksis 1987 menyebutkan kalimat perintah digolongkan menjadi empat yaitu kalimat perintah, kalimat persilahan, kalimat larangan, dan kalimat juga Contoh Kalimat Tanya Kapan beserta JawabannyaKata ajakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti anjuran permintaan dan sebagainya supaya berbuat. Sehingga kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi anjuran agar seseorang mau melakukan sesuatu sesuai yang disampaikan oleh penutur.  Agar dapat mengenal dan dapat mengetahui rumah dan bagian – bagian rumah, misal ruang tamu, tempat tidur, ruang makan, dapur dan halaman rumah. Dapat mengenal fungsi dari bagian – bagian Pembelajaran 1. Berdoa sebelum melakukan kegiatan2. Berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar3. Mengenal nama – nama benda misal peralatan rumah dan cara menggunakannya 4. Mengeja huruf, kata / kalimat walaupun tidak lengkap atau terbalik5. Mengenal aturan dirumah / sekolah dan terbiasa mengikuti aturan6. Merawat kerapihan, kebersihan dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya 7. Mengenal berbagai hasil karya seni tentang rumahMateri Pembiasaan 1. Mengucapkan salam2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  Buku berpetak, Pensil  LKA, Kartu Angka, Lem Buku merekat, kepingan geometri  BalokA. PEMBUKAAN ± 30 Menit Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Merayap dengan berbagai variasiB. INTI ± 60 Menit1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yangdipahami Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Melengkapi kata rumahku sangat bagusb. Kelompok 2 Menghitung dan menulis jumlah rumah dengan cara memberi angka c. Kelompok 3 Membuat bentuk rumah dari kepingan geometri2 Bermain balok6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP1. Menanyakan perasaan selama hari ini2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulangD. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaianProgramPengem KD IndikatorHasil PenilaianBB MB BSH Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari- Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus- Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll - Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, diISOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik dan teman Tugas BindoDiunggah olehAlexius0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat 0 suara117 tayangan1 halamanInformasi Dokumenklik untuk memperluas informasi dokumenJudul AsliTUGAS BINDOHak Cipta© © All Rights ReservedBagikan dokumen IniBagikan atau Tanam DokumenOpsi BerbagiBagikan dengan Email, membuka klien emailEmailApakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatApakah konten ini tidak pantas?SimpanSimpan TUGAS BINDO Untuk Nanti0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat 0 suara117 tayangan1 halamanTugas BindoJudul AsliTUGAS BINDODiunggah olehAlexiusSimpanSimpan TUGAS BINDO Untuk Nanti0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaatTanamkanBagikanLompat ke HalamanAnda di halaman 1dari 1Cari di dalam dokumenPuaskan Keingintahuan AndaSegala yang ingin Anda pun. Di mana pun. Perangkat apa Komitmen. Batalkan kapan kunci dokumen lengkap dengan percobaan gratis!Bagikan dokumen IniBagikan atau Tanam DokumenOpsi BerbagiBagikan dengan Email, membuka klien emailNavigasi cepatBerandaBukuBuku audioDokumen, aktif AbstrakPentingnya pendidikan karakter karena melalui pendidikan karakter dapat menumbuhkan kecerdasan, keterampilan dan kemampuan siswa.Fokus penelitian ini adalah: (1) pembelajaran kode etik, (2) bentuk pendidikan tingkah laku budi pekerti, (3) penanaman pendidikan karakter yang santun, (4) faktor pendukung penanaman budi pekerti pendidikan karakter, (5) optimalisasi Pemanfaatan faktor Memiliki anak yang mengerti sopan santun adalah impian setiap orang tua. Berikut ini rangkuman cara terbaik menanamkan sopan santun pada perilaku anak! Sopan Santun – Karakter baik tidak dijamin oleh kepintaran seseorang. Etika dan budi pekerti lahir dari kebiasaan dan budaya di sekitar anak tumbuh dan berkembang. Peranan orang tua sangat penting untuk membentuk karakter terutama untuk sopan santun. Keluarga adalah tempat paling utama untuk pendidikan sopan santun pada anak. Namun saat ini, sikap sopan santun pada anak-anak semakin berkurang. Orang tua harus sejak dini mulai mengajarkan sopan santun kepada anak karena kebiasaan ini memerlukan waktu yang cukup lama. Kamu sebagai orang tua harus memberikan contoh dan menjadi teladan sehingga anak menganggap serius hal tersebut. Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak sikap sopan santun? Ini dia 10 cara mendidik anak tentang sikap sopan santun! Yuk, disimak para bunda! Baca Juga 10 Tips Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak untuk Masa Depan Cerah 1. Mulai dari Sekarang Sumber Gambar Tru Health Medicine Sebagai orang tua, kamu harus paham dan mengerti kalau pendidikan karakter harus dimulai sedini mungkin. Umur 1-3 tahun adalah waktu yang tepat sehingga anak akan mengingatnya dengan baik. Pada-pada usia tersebut, kamu bisa mengajari anak cara bersalaman, meminta izin, dan cara duduk yang benar. Jangan menunggu ketika anak sudah besar dan menyerahkan tanggung jawab kepada pihak sekolah. Pembelajaran sopan santun harus dilakukan secara bertahap dan merupakan tanggung jawabmu sebagai orang tua. 2. Jadilah Contoh yang Baik Sumber Gambar Mom Blog Society Mengajarkan anak sopan santun akan sia-sia bila kamu tidak mencontohkan kepada mereka dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan karakter yang sesuai norma sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Dengan mencontohkan perilaku sopan dan santun, anak akan lebih mudah mencerna dan menirunya. Jadi, mulailah mengajarkan dan mencontohkan pada anak apa itu sikap sopan santun karena cara terbaik adalah melalui contoh bukan nasihat. 3. Terima Kasih, Tolong dan Maaf Sumber Gambar Indy’s Child Tiga hal sederhana yang harus kamu ingat untuk mengajarkan sopan santun pada anak adalah untuk mengucapkan terima kasih, tolong, dan maaf. Ajari anak untuk mengucapkan kata “tolong” saat meminta bantuan, mengucapkan “terima kasih” setelah dibantu, dan ucapkan “maaf” saat melakukan kesalahan. Selain itu, kamu juga bisa mengajarkan kata-kata lain seperti permisi, ucapan salam, dan lainnya. Ingat juga untuk memberi contoh sehingga anak bisa meresapi kebiasaan tersebut. 4. Konsisten Sumber Gambar Let Grow Dalam mengajarkan sopan santun, bunda tak bisa melakukannya dengan instan. Perlu proses dan ketekunan, sehingga benar-benar dipahami oleh anak. Jangan pernah lelah untuk mengingatkan anak tentang perilaku-perilaku yang mencirikan sopan santun. Anak mungkin lupa tentang tata krama yang benar, namun kamu bisa mengingatkan mereka dengan sabar. Selain itu, janganlah mentolerir sikap anak yang tidak sesuai. Terlalu sering memaklumi sikap mereka akan membuatmu terlihat tidak konsisten. 5. Apresiasi yang Sesuai Sumber Gambar Fit Kids Weight Loss Program Ketika apa yang kamu ajarkan perihal sopan santun bisa diterapkan oleh anak dengan baik, berikanlah mereka pujian. Bisa berupa hadiah makanan atau minuman kesukaannya. Namun, jangan berlebihan saat memberikan ujian karena membuat anak berlaku sopan untuk hadiah bukan karena menyadari manfaatnya. Hal sebaliknya bila anak tidak melakukan sopan santun yang telah kita ajarkan, berikan mereka teguran sehingga menyadari kesalahannya. Jadilah orang tua yang adil. Apresiasi tidak hanya berupa pujian namun juga teguran bila anak melakukan kesalahan. Anak tetap fokus belajar di malam hari dengan lampu belajar berkualitas! Baca Juga Ingin Anak Cerdas? Dukung Nutrisinya dengan 9 Makanan Perangsang Otak Ini! 6. Perhatian Memberikan perhatian serta respon pada anak dapat mendekatkan kalian. Karena bisa saja, anak berperilaku tidak sopan hanya untuk mencari perhatian orangtuanya. Selagi kamu ada di rumah, luangkan lah waktu untuk bermain bersama anak. Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban untuk berkomunikasi dengan anak sesibuk apapun kamu. 7. Ajarkan sambil Bermain Cara yang lebih kreatif dalam mengajarkan sopan santun adalah dengan bermain peran. Selain santai, anak pun bisa lebih menikmati ajaran-ajaran yang kamu berikan. Kamu bisa melatih anak tentang sikap sopan santun sesuai peran yang kamu mainkan. Dalam permainan ini, kamu bisa selipkan cara-cara menyapa orang, bersikap pada orang yang lebih tua, atau menghargai pendapat orang lain. Selain itu, kamu juga bisa memberikan pujian ketika mereka berperilaku baik selama permainan ini. Tunjukkan pula kalau kamu sangat menghargai sikap mereka yang baik dan sopan. Dengan metode ini, bunda bisa mengajari anak dengan santai amun efektif. 8. Ajarkan dengan Cerita Anak kecil sangat suka dengan cerita atau dongeng. Kamu bisa memanfaatkan situasi untuk mengajari mereka sambil membacakan dongeng. Pilihlah dongeng atau ceirta yang mengandung unsur-unsur budaya serta norma-norma sosial. Bila pesan yang ingin kamu sampaikan lebih menjurus, kamu bisa gunakan imajinasi dan memasukkan nilai-nilai sopan santun dalam dongeng untuk anak. 9. Memberi Koreksi bukan Memaki Selama proses belajar, tentu anak akan sering melakukan kesalahan. Dalam keadaan ini, janganlah sekali-kali kamu memaki mereka. Memberikan teguran itu wajar namun bukan berarti memarahi mereka secara berlebihan. Jangan buat mereka berperilaku sopan karena takut padamu sebagai orang tua. Berikanlah rasa nyaman dan berikan teguran sewajarnya. Kamu tentu tidak ingin dibenci anakmu, kan? 10. Kenalkan Nilai Agama Ajaran-ajaran agama adalah ajaran yang sesuai norma dan pasti dapat diterima oleh masyarakat. Melalui pendidikan agama yang mulai kamu kenalkan sejak dini pada akan membantu memunculkan perilaku yang baik dan santun. Nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama sangat penting untuk menumbuhkan karakter dan kedewasaan anak ketika ia besar nanti. Baca Juga 7 Tips dan Cara Mengajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini Itu dia Toppers beberapa cara jitu dalam mendidik dan mengajarkan anak sikap sopan santun. Sebagai orang tua, adalah kewajiban untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak sehingga mereka memiliki karakter yang baik dan terima oleh masyarakat. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya! Jangan lupa juga untuk mengunjungi Tokopedia untuk memenuhi berbagai kebutuhan anak dengan harga terbaik! Temukan semua kebutuhan ibu dan anak terlengkap dengan harga termurah di sini! Bagaimanabentuk santun dari kalimat ini : - 14455994 riyanne riyanne 19.02.2018 B. Indonesia Apakah kamu berkenan tuk belajar di rumahku? 2.Tolong ambilkan buku itu kesini Sedangkan sampah kertas bisa didaur ulang dan dijadikan kertas lagi. Untuk sampah plastik dan kaleng bisa dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai wadah, tergantung ukuran. aulianisa96p5he1k aulianisa96p5he1k B. Indonesia Sekolah Menengah Pertama terjawab Buat lah kalimat ini dalam bentuk kalimat santun belajar di rumahku? buku itu ke sini! motor itu terlalu mahal! dulu perkataan saya! tidak jdai membeli laptopmu! Tolong di bantu? Iklan Iklan Raihanalfakhri26 Raihanalfakhri26 mau belajar dirumahku? ambilkan buku itu kesini! motor itu terlalu mahal! dengarkan dulu perkataan saya! tidak jadi membeli laptopmu! Iklan Iklan Pertanyaan baru di B. Indonesia Disekolah kamu mendapat ilmupancangkan tekad dan niatmubelajarlah dengan semangat selaluagar bahagia masa depanmukata berima pada syair di atas adalah … ....​ Sebutkan 6 undur intrinsik dalam sebuah dongeng Kalimat utama , kata kunci dan kesimpulan Imaji apa yang ditunjukkan dalam puisi tersebut Sutradara film avatarthx Way of water,James Sebelumnya Berikutnya
Dantentunnya perjalanan dari sejak aku lahir sampai sekarang, perjalanan dari SD/MI sampai BEC mengalami masalah yang beraneka ragam. Tetapi semua masalah bisa ku lewati seiring berjalannya waktu. Saya lahir pada hari minggu 11 juni 1995 di rumahku sendiri, Kediri, Jawa Timur. Nama saya Ibnu Ali Ridhlo dan teman teman di desaku biasa
Contoh Sikap Sopan Santun – Sopan santun adalah satu hal penting yang perlu dimiliki setiap orang dalam menjalani kehidupan sosial. Sopan dan santun pada dasarnya adalah sebuah peraturan hidup yang tercipta dari pergaulan sekelompok manusia di dalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari. Sopan santun adalah cara bersikap, berperilaku, dan bertindak yang disukai orang lain, meninggikan, hormat, serta tentang menjaga suasana hati yang indah antara satu orang dengan yang lainnya. Di mana pun kita berada, sikap sopan santun harus selalu kita jalankan, karena sopan santun adalah cerminan dari norma-norma, etika, serta tindakan manusia dalam kehidupan bersama orang lain. Di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat ada sopan santunnya. Kita patut mengetahui perilaku sopan santun di lingkungan-lingkungan tertentu untuk menjadi insan yang bermanfaat, berpengaruh, dan dihormati orang lain. Berikut ini contoh sikap sopan santun secara lengkap di lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat. 1. Berpakaian Rapi Sesuai Ketentuan Sekolah Yang pertama, sikap sopan santun di sekolah dapat ditunjukkan dengan mengenakan seragam yang rapi sesuai dengan yang telah ditetapkan sekolah. Kita sepatutnya memasukkan baju di celana, menata dasi dengan kencang, memakai sabuk, memakai kaos kaki, bersepatu hitam, dan selalu memperhatikan kebersihan baju. Walaupun terlihat seperti hal yang umum dan biasa, namun ternyata berpakaian rapi adalah sikap sopan santun yang mencerminkan taatnya norma, peraturan sekolah, serta elemen lain di sekolah. 2. Mengucapkan Salam Kepada Guru Saat Bertemu Kedua, sikap sopan santun dapat dipraktikkan dengan mengucapkan salam kepada guru ketika berpapasan. Kita juga harus menunjukkan gestur tubuh yang sopan, seperti menundukkan kepala sebagai bentuk hormat dan tunduk terhadap guru. 3. Berbicara Menggunakan Bahasa Yang Sopan Kita wajib memakai bahasa yang sopan ketika berbicara dengan guru, kepala sekolah, petugas kebersihan sekolah, dan elemen sekolah lain. Biasanya siswa di pulau Jawa menggunakan bahasa Jawa Krama Inggil kepada guru supaya lebih sopan. Di luar itu, siswa setidaknya dapat berbahasa Indonesia yang sopan dan baik. 4. Meminta Izin Jika Perlu Sesuatu Ketika ingin masuk kelas, meninggalkan kelas, atau ke toilet sekolah, maka kita perlu meminta izin terlebih dahulu kepada guru yang sedang mengajar. Jangan asal keluar dan meninggalkan kelas tanpa meminta izin, sebab perilaku tersebut tidaklah sopan. 5. Memperhatikan Dan Diam Saat Guru Mengajar Selanjutnya ketika guru sedang menyampaikan materi pelajaran, kita sepatutnya menjaga mulut supaya tetap diam tidak berisik dan fokus memahami apa yang sampaikan guru. Sikap seperti ini adalah bentuk sopan santun di kelas atau sekolah. 6. Menghargai Setiap Perbedaan di Lingkungan Sekolah Perbedaan tetaplah ada di lingkungan sekolah, baik dengan sesama siswa maupun dengan guru pendidik. Kita harus menghargai perbedaan yang ada, misalnya tentang suku, asal, rasa, agama, kepercayaan, dan lain sebagainya. Perbedaan bukan berarti sebuah perpecahan, namun perbedaan adalah saling menghargai. 7. Ketuk Pintu Atau Ucapkan Salam Saat Ingin Masuk Ruangan Guru Adab kesopanan saat ingin memasuki kantor atau ruangan guru adalah mengetuk atau salam terlebih dahulu. Kemudian minta izin masuk, jika diizinkan maka kita baru boleh masuk ke ruangan tersebut. 8. Ingatlah Nama Guru Hal ini sederhana, namun cukup menunjukkan perilaku kesopanan di lingkungan sekolah. Kita perlu mengingat setiap nama guru pendidik supaya dalam percakapan tertentu, kita tidak bingung atau asal sebut nama guru. 9. Angkat Tangan Saat Ingin Bertanya Sopan santun di sekolah juga dapat ditunjukkan dengan mengangkat tangan ketika ingin bertanya kepada guru tentang matari yang belum dipahami. Jika sudah mengangkat tangan dan guru menyetujuinya, maka barulah kita mengucap / bertanya tentang materi tersebut. 10. Tidak Mendahului Guru Saat Berjalan Ketika berjalan di lorong sekolah atau tempat mana saja, kita tidak boleh melangkahi atau mendahului jalannya seorang guru. Sikap seperti itu tidaklah sopan dan dapat menimbulkan efek negatif. Sebaliknya, kita perlu berjalan pelan di belakang guru, jika memang terpaksa ingin mendahului, maka kita izin terlebih dahulu dengan ucapan yang santun. 11. Mencium Tangan Guru Saat Masuk Atau Pulang Sekolah Sikap sopan santun yang sangat penting di sekolah adalah mencium tangan guru ketika memasuki kelas atau saat mau pulang. Hal ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa cinta kepada guru pengajar. Contoh Sikap Sopan Santun di Rumah 1. Berbicara Dengan Sopan Kepada Orang Tua Yang pertama, kita perlu mengucap dengan sopan kepada orang tua Ayah/Ibu ataupun yang lainnya yang lebih tua seperti kakek, nenek, bibi, dsb. Gunakan bahasa yang baik dan benar atau bisa gunakan bahasa daerah masing-masing yang unsurnya sopan semisal bahasa Jawa Krama Inggil untuk orang Jawa. 2. Tidak Berbicara Keras Atau Kasar Kedua, kita tidak boleh berbicara keras atau kasar kepada orang yang ada di rumah, entah itu ayah, ibu, adik, kakak, atau nenek. Gunakan nada yang lembut dan halus supaya menciptakan suasana rukun dan tentram di rumah. 3. Mengucapkan Salam Saat Pulang ke Rumah Dengan siapapun yang ada di rumah, kita harus mengucapkan salam atau setidaknya mengetuk pintu ketika pulang dari kerja atau sekolah. Hal ini penting untuk membiasakan diri kita mendoakan yang di rumah untuk diberi keselamatan. Baca juga contoh sopan santun saat berbicara. 4. Melakukan Apa Yang Diperintahkan Orang Tua Ketika kita disuruh belanja sesuatu oleh Ibu atau Ayah, maka kita perlu menjalankan perintah tersebut. Disamping itu, kita juga tidak boleh terlalu memerintah atau banyak meminta-minta kepada orang tua. 5. Tidak Menyela Saat Orang Tua Berbicara Ketika orang tua sedang berbicara dengan orang lain atau tamu, kita hendaknya diam, tidak berisik, dan tidak menyela pembicaraan mereka. Ini merupakan salah satu contoh penerapan sopan santun yang sangat penting di rumah. 6. Meminta Izin Kepada Orang Tua Ketika Ingin Sesuatu Selanjutnya kita perlu meminta izin terlebih dahulu kepada ayah atau ibu saat ingin sesuatu. Misalnya mau pergi ke luar, jalan-jalan, membeli sesuatu, atau yang lainnya, maka kita baru melakukannya setelah memperoleh izin dari orang tua. 7. Mendengarkan Saat Orang Tua Bicara Kemudian ketika orang tua sedang berbicara atau menasehati kita, maka kita perlu diam dan mendengarkan dengan baik. Usahakan jangan bicara sendiri, menyela, atau fokus terhadap hal lain. 8. Meminta Izin Sebelum Memakai Barang Orang di Rumah Sebelum memakai barang milik orang tua, ayah, ibu, adik, atau kakak, maka kita perlu meminta izin terlebih dahulu. Jika sudah diizinkan, maka kita baru boleh memakai barang tersebut. 9. Bersalaman Dengan Orang Tua Saat Akan Berangkat Sekolah Atau Kerja Yang kesembilan, bentuk sikap sopan santun di rumah adalah bersalaman dan mengucapkan salam kepada orang tua ketika ingin bergi sekolah ataupun kerja. 10. Mencium Tangan Orang Tau Saat Ingin Pergi Atau Pulang Yang lebih sopan lagi selain bersalaman adalah menciup tangan orang tua ketika berangkat dan pulang beraktivitas. Hal ini merupakan penerapan perilaku sopan santun yang sangat penting di rumah. Contoh Sikap Sopan Santun di Masyarakat 1. Menyapa Atau Mengucapkan Salam Saat Bertemu Orang Lain Pertama, kita perlu menyapa atau mengucapkan salam ketika berpapasan dengan tetangga di jalan. Usahakan gunakan nada yang sopan dan gestur tubuh tunduk untuk menghormati orang lain. Sikap ini juga penting diterapkan untuk menciptakan kehidupan sosial yang rukun dan bahagia. 2. Ketuk Pintu Dan Salam Ketika Ingin Masuk Rumah Orang Lain Ketika kita ingin memasuki rumah tetangga, teman, atau orang lain dalam lingkungan masyarakat, maka kita harus mengetuk pintu dan salam terlebih dahulu. Jangan asal masuk rumah orang tanpa izin, sebab itu tidaklah sopan. 3. Tidak Mengganggu Ketenangan Tetangga Sekitar Hindari menyetel musik keras, berisik, atau melakukan hal-hal yang sekiranya mengganggu tetangga sekitar. Hal ini memang terdengar sederhana, namun sebenarnya sangat penting sebagai bentuk kesopanan dan untuk menjaga kerukunan dalam masyarakat. 4. Berbicara Dengan Bahasa Yang Sopan Kepada Orang Yang Lebih Tua Saat berbicara dengan orang yang lebih tua, kita harus memakai bahasa yang sopan dan santun. Bedakan antara cara bicara dengan orang yang lebih muda dan lebih tua supaya kita terbiasa untuk bersikap sopan dengan orang lain. 5. Tegur Dengan Halus Jika Orang Lain Berbuat Salah Jangan karena orang lain melakukan satu kesalahan, kita menegurnya dengan keras dan tidak beradab. Sepatutnya kita mengingatkan dan menegur mereka, namun dengan nada yang halus serta sopan untuk menghindari ketersinggungan dan perpecahan. Penutup Nah itulah semua contoh sopan santun di lingkungan sekolah, masyarakat, sekolah, dan keluarga. Menerapkan sikap sopan santun sangat penting di mana saja kita berada, sikap ini dapat memberi nilai dan manfaat positif bagi diri sendiri maupun orang lain. Temanteman bisa menganalisa soal dan jawaban TVRI hari ini tersebut, untuk edisi Jumat 17 Juli 2020 yang kami tampilkan di artikel ini. untuk edisi Jumat 17 Juli 2020 yang kami tampilkan di artikel ini. Sabtu, 27 November 2021; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com; TribunTravel.com; Pada usia balita, anak-anak masih bersifat sangat spontan. Apapun yang mereka lihat, secara spontan akan mereka ambil begitu saja, padahal sedang tidak berada di rumahnya sendiri. Misalnya saat kunjungan ke rumah tetangga, anak secara spontan mengambil mainan anak tetangga dengan paksa, atau masuk ke kamar tetangga, atau mungkin membuka kulkas sendiri seenaknya. Sebenarnya mereka melakukan itu secara tidak sengaja karena anak-anak balita memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, apalagi jika melihat hal-hal yang membuat mereka tertarik. Berapa kalipun kita memperingatkan anak, tidak jarang ia akan tetap saja mengulang kembali perbuatannya di lain waktu. Nah, cara yang paling efektif untuk membantu anak belajar sopan santun di luar rumah adalah dengan membiasakan adanya pelajaran sopan santun dan tata krama di rumahnya sendiri. Sebagai contoh, sebelum masuk ke kamar anak, coba Mama biasakan untuk mengetuk pintu dulu. Dengan begitu, anak juga akan belajar mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke kamar seeorang. Selain itu, biasakan juga agar anak mengucapkan “tolong” saat ia ingin Mama melakukan sesuatu untuknya, sehingga di tempat lain pun ia akan meminta tolong terlebih dahulu jika menginginkan sesuatu, dan tidak mengambilnya begitu menerapkan dan membiasakan adanya sopan santun dan tata krama di rumah sendiri, biasanya anak akan lebih mudah membawa kebiasaan ini ke dalam setiap lingkungan yang ia temui, termasuk rumah tetangga, ataupun rumah temannya.
Gurumengajak Peserta didik untuk mengamati gambar sebelum berdoa tentang sekolah tempat belajar (lihat buku siswa hal. 36) Marilah kita berdoa, mohon agar Tuhan membuka pikiran dan hati kita untuk mengenal dengan baik sekolah kita ini. Doa. Terima kasih Tuhan. Engkau mengumpulkan kami di sekolah ini untuk belajar.
Anak yang tumbuh memiliki sikap sopan santun tentu menjadi harapan setiap orang tua. Memiliki tata krama akan membuat hari-hari si ... 2 ibu tandai artikel ini informatif Anak yang tumbuh memiliki sikap sopan santun tentu menjadi harapan setiap orang tua. Memiliki tata krama akan membuat hari-hari si Kecil jadi lebih menyenangkan, karena anak yang pembawaan dirinya baik biasanya lebih disukai orang-orang di sekitarnya. Sikap sopan santun juga membantu si Kecil menciptakan first impression yang baik sehingga ia jadi lebih mudah berbaur dan berteman. Lalu, bagaimana caranya menanamkan sikap sopan santun pada anak? Berikut adalah beberapa tips sederhana melatih si Kecil bersikap sopan yang bisa Ibu ajarkan di rumah. Apa Pentingnya Mengajarkan Anak Sopan Santun? Sebagai makhluk sosial, si Kecil hampir selalu pasti akan berinteraksi dengan orang lain. Tidak cuma dengan Ayah dan Ibu serta keluarga di rumah, tapi juga teman-temannya, bapak dan ibu guru di sekolah, dan bahkan sampai tukang eskrim keliling yang ia hanya temui sesekali. Supaya anak mampu berinteraksi dengan baik, ia perlu memiliki sikap sopan santun yang menjadi salah satu fondasi keterampilan sosial paling penting. Sopan santun bukan semata mengajarkan anak bagaimana caranya beramah tamah, Bu, tapi lebih ke berperilaku sesuai dengan norma di lingkungan untuk menghormati dan menghargai orang lain di sekitarnya. Jika si Kecil berperilaku sopan, orang lain akan lebih nyaman untuk berada di dekatnya. Anak yang memiliki tata krama juga biasanya akan meninggalkan kesan positif bagi orang-orang di sekitarnya. Memiliki sopan santun dan etika yang baik akan membantu mengembangkan social skills yang sangat penting, seperti kepercayaan diri, kasih sayang dan kebaikan, serta empati, yang semuanya menambah skill leadership anak pada akhirnya. Sementara tanpa keterampilan sopan santun yang tepat, anak justru dapat merasa terisolasi dari orang lain karena mereka tidak tahu bagaimana harus bertindak atau berkomunikasi dalam situasi tertentu. Pun jika orang lain yang merasa si Kecil bersikap kurang sopan, kesan pertama ini membuat anak kesulitan untuk menjalin pertemanan yang akan berdampak juga pada kehidupan sosial mereka seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, menanamkan sikap sopan santun pada anak harus dimulai sedini mungkin. Baca Juga Ajari Si Kecil Agar Suka Menolong Teman, Ini 4 Nilai Kebaikan yang Bisa Dipelajarinya Cara Menanamkan Sikap Sopan Santun pada Anak Sikap sopan santun dapat terbentuk dari didikan orang tua dan kebiasaan di rumah. Yang perlu dipahami, Bu, hal ini tentu bukan sesuatu yang instan. Butuh kesabaran dari Ayah dan Ibu untuk konsisten menerapkannya dalam keseharian anak. Yuk, simak bagaimana caranya! 1. Biasakan Ucap “Tolong”, “Maaf”, “Terima Kasih” Mari kita sebut ”tolong, terima kasih, dan maaf” sebagai 3 kata ajaib. Disebut ajaib karena tiga kata sederhana ini bisa memiliki efek yang kuat untuk menciptakan interaksi positif dan bertahan lama. Tidak perlu menunggu sampai si Kecil lancar bicara untuk mulai mengajarkan magic words ini, kok. Ayah dan Ibu sebetulnya sudah mulai bisa membiasakan anak mendengar tiga kata sakti ini bahkan sejak ia masih sangat kecil dan baru bisa babbling. Misalnya, dengan berkata “Terima kasih ya, Ayah, sudah belikan Ibu dan Adik makanan enak ini” atau “Ibu, boleh tolong buatkan Ayah sarapan?”. Begitu pula jika sedang mengajak anak pergi ke luar rumah, misalnya dengan berkata “Maaf ya kita telat sampainya, tadi jalanan macet banget soalnya.” ketika terlambat datang ke rumah Om dan Tante.. Biasakan si Kecil mendengar 3 kata ajaib tadi dan pelan-pelan latih ia ikut menggunakannya pada situasi yang sesuai. Misalnya, dengan mengajak anak berterima kasih saat diberi kado oleh tantenya, “Wah keren banget hadiahnya, ya! Sudah say thank you belum, Nak, sama Tante? Ayo, bilang apa?” Atau saat ia tidak sengaja memukul temannya atau merebut mainannya Ibu bisa mengatakan, “Nak, Ibu tahu tadi kamu nggak sengaja pukul si Kakak. Tapi, adik kalau dipukul ngerasain apa? Pasti sakit, kan? Kakak juga gitu. Jadi, yuk minta maaf dulu. Bilang, kak maaf ya aku nggak sengaja” Jika ia sesekali lupa, tidak masalah, Bu. Ibu bisa terus mengingatkan setiap kali si Kecil lupa 3 kata ajaibnya. Misalnya, “Mau minta tolong diambilkan bola sama Oma, Kakak harus bilang apa hayooo?” Ajarkan juga mengapresiasi orang lain dengan kata terima kasih, seperti mengucapkan terima kasih kepada pengasuhnya karena telah ditemani bermain hari ini. 2. Menyapa dengan Benar Sapaan selamat pagi setiap kali bangun tidur, selamat malam dan i love you sebelum tidur, sapaan halo pada anggota keluarga yang baru pulang dan lain sebagainya sebaiknya juga dicontohkan kepada si Kecil. Menurut Dr. Montessori, meski hal ini terlihat sederhana, tetapi akan sulit bila tidak dibiasakan. Penting juga untuk melakukan kontak mata dan pelukan hangat saat menyapa om dan tantenya yang sedang berkunjung. 3. Meminta Izin Saat akan menonton televisi, meminjam gadget Ibu, meminjam pensil warna Kakak, mau main bersama Ayah di taman, mau bersepeda bersama teman dan lain sebagainya, latih si Kecil untuk selalu meminta izin bila hendak memakai barang yang bukan miliknya atau sebelum melakukan sesuatu. Dengan begitu, si Kecil akan lebih menghargai orang lain serta barang-barang yang dipinjamnya. 4. Ucapkan Permisi Selalu ingatkan si Kecil untuk tidak memotong pembicaraan atau menginterupsi saat orang lain sedang sibuk atau sedang berbicara dengan orang lain. Tapi, bila memang ada hal penting yang mau disampaikan, ajarkan si Kecil untuk mengucapkan “Permisi” saat harus memotong pembicaraan orang lain. Ucapkan permisi pula saat hendak lewat di depan orang tua. Sulitkah? Tidak kok, Bu. Karena dengan belajar sopan santun sejak kecil, si Kecil juga yang memetik sisi positifnya dalam pergaulannya kelak. Baca Juga 9 Contoh Permainan untuk Melatih Sosial Emosional Anak Usia Dini 5. Berbicara dengan Sopan Perilaku sopan santun juga tercermin dari tutur kata yang baik. Oleh sebab itu, contohkan kepada si Kecil untuk berbicara dengan sopan kepada orang yang lebih tua, tidak bicara dengan nada memerintah atau berteriak-teriak dan jangan melabeli fisik orang lain misalnya memanggil temannya dengan sebutan si gendut, si ompong, dan sebagainya. Beri pemahaman pada si Kecil bahwa tidak boleh menilai orang dari penampilan fisiknya. 6. Ajarkan Anak Table Manner Permasalahan table manner kerap menjadi perilaku sopan santun yang wajib diperhatikan ketika dewasa. Belajar sopan santun semacam ini berguna jika suatu saat Ibu membawa si Kecil untuk makan di luar. Salah satunya, duduk yang tertib di meja makan saat waktunya makan. Kalau ibu masih suka menyuapi anak sembari dia bermain atau berlari-larian, tidak apa-apa. Tapi, baiknya mulai ubah kebiasaan ini agar si Kecil mengerti pentingnya table manner ketika makan. Mulai sekarang, pelan-pelan tanamkan sikap sopan santun pada anak setiap kali makan. Dimulai dengan mencuci tangan sebelum makan, duduk tertib di meja makan, dan menawarkan makan lebih dulu kepada anggota keluarga yang lebih tua. Biasakan juga si Kecil mulai pelan-pelan makan sendiri menggunakan garpu dan sendok dan membawa piring makannya sendiri ke tempat cuci piring. Tentu Ibu boleh membantunya bila si Kecil masih terlihat kesusahan di bagian ini. Ajarkan pula untuk tidak menonton, bermain, tertawa terbahak-bahak, atau bahkan berlarian ke sana kemari sambil makan. 7. Latih Anak Memuji Orang Lain Contoh perilaku santun di dalam keluarga adalah dengan memuji. Orang tua bisa mempraktikkan proses belajar sopan santun ini kepada anak agar kelak anak bisa menghargai orang lain. 8. Perlakukan Orang Lain Seperti Perlakukan Diri Sendiri Cara mengajarkan sopan santun yang satu ini bermanfaat agar anak memahami sebab dan akibat yang akan diperoleh anak. Selain itu, contoh perilaku santun di keluarga ini juga bisa menjadi pembelajaran agar perkembangan sosial anak menjadi lebih baik. 9. Bantu yang Lemah Di sekitar lingkungan keluarga atau lingkungan anak tentu masih banyak orang-orang lemah yang perlu dibantu. Karena itu, mengedukasi anak untuk membantu yang lemah akan bermanfaat di kemudian hari. 10. Ajarkan Lewat Dongeng Anak-anak sangat suka dibacakan dongeng. Apalagi, ada banyak pesan moral dan pelajaran penting yang tersirat dari sebuah dongeng atau cerita rakyat, Bu. Mendongeng juga membantu anak menyerap “pelajaran” dengan lebih baik karena cerita mudah diingat. Oleh karena itu, mendongeng bisa jadi salah satu cara yang efektif untuk menanamkan sikap sopan santun pada anak sejak dini. Misalnya, membacakan cerita Goldilocks dan Tiga Beruang. Dongeng ini menceritakan ulah tidak sopan si Goldilocks yang masuk ke rumah beruang dan beraktivitas di dalamnya tanpa izin. Pesan moral yang bisa dipetik dari dongeng ini adalah jangan masuk ke rumah orang lain tanpa izin dan jangan memakan atau menggunakan barang yang bukan milik kita. Jika ingin, kita harus meminta izin lebih dulu kepada yang punya. Jangan lupa ucapkan terima kasih setelah diberi ijin dan kembalikan setelah digunakan. Atau, ceritakan tentang The Ugly Duckling alias Si Bebek Buruk Rupa. Ini menceritakan seekor anak itik yang penampilan fisiknya sangat berbeda dari saudara-saudaranya yang lain. Karena itu, si itik terus diejek dan dicemooh sehingga memilih untuk mengisolasi diri. Pesan moralnya, kita tidak boleh menilai orang dari sosok luarnya saja dan tidak boleh mencemooh penampilan orang lain. Perilaku baiklah yang akan membuat setiap orang menyukai si Kecil. Baca Juga 4 Contoh Empati yang Perlu Ibu Ajarkan ke Anak Setiap Hari Dalam proses menanamkan sikap sopan santun, ingatlah untuk selalu sabar dan lembut membimbing si Kecil. Jangan lupa juga untuk mendukungnya lewat pemenuhan nutrisi yang tepat dari makanan dan tambahan susu Bebelac 3 GoGreat+ sehingga ia bisa terus belajar dan mengingat pentingnya berperilaku sopan santun dalam kehidupan sehari-hari. Susu Bebelac 3 GroGreat+ diformulasikan dengan Triple A, yaitu kombinasi LA+ALA dan DHA yang lebih tinggi untuk mendukung perkembangan otak anak dan keterampilan sosio-emosionalnya happy brain. Susu Bebelac 3 juga diperkaya dengan dengan kombinasi FOSGOS 19 yang satu-satunya teruji klinis untuk mendukung kesehatan pencernaan anak. Faktanya, saat pencernaan anak dalam kondisi baik happy tummy, suasana hatinya akan selalu ceria sehingga perilakunya pun juga akan baik happy heart. Yuk, bersama-sama Bebeclub partner hebat untuk Ibu hebat persiapkan si Kecil menjadi anak yang berperilaku baik dan bertata krama. Untuk dapatkan lebih banyak lagi tips parenting dan informasi menarik seputar tumbuh kembang anak hebat, ayo daftarkan diri Ibu di Bebeclub sekarang juga! Referensi Boris, V. 2017, December 20. What Makes Storytelling So Effective For Learning? Harvard Business Publishing. washingtonpost. 2011, February 11. The reasons for good manners. Washington Post; The Washington Post. 3 Pola berdasarkan warna, bentuk dan urutan bunyi 4. Cara memberi salam dan berani tampil 5. Bertanggung jawab dan mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf 6. Cara berbicara secara santun 7. Mengenal huruf hijaiyyah 8. Berbagai hasil karya 9. Lagu "Asmaul Husna" Materi Pembiasaan : 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 3.

1Semester / Bulan / Mingu ke I / Juli / III Hari / Tanggal Senin / 31 Juli 2017 Kelompok Usia B / 5 – 6 Tahun Tema / Sub Tema LINGKUNGANKU / RUMAHKU Tujuan Pembelajaran  Agar dapat mengenal dan dapat mengetahui rumah dan bagian – bagian rumah, misal ruang tamu, tempat tidur, ruang makan, dapur dan halaman rumah. Dapat mengenal fungsi dari bagian – bagian rumah. Materi Pembelajaran 1. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 2. Berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar 3. Mengenal nama – nama benda misal peralatan rumah dan cara menggunakannya 4. Mengeja huruf, kata / kalimat walaupun tidak lengkap atau terbalik 5. Mengenal aturan dirumah / sekolah dan terbiasa mengikuti aturan 6. Merawat kerapihan, kebersihan dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya 7. Mengenal berbagai hasil karya seni tentang rumah Materi Pembiasaan 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  Buku berpetak, Pensil  LKA, Kartu Angka, Lem  Buku merekat, kepingan geometri  Balok A. PEMBUKAAN ± 30 Menit  Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain  Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Merayap dengan berbagai variasi B. INTI ± 60 Menit 1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan 2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan 3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak. 5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Melengkapi kata rumahku sangat bagus b. Kelompok 2 Menghitung dan menulis jumlah rumah dengan cara memberi angka c. Kelompok 3 Membuat bentuk rumah dari kepingan geometri 2 Bermain balok 6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya 7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan 4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulang D. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaian Program Pengem KD Indikator Hasil Penilaian BB MB BSH BSB NAM - Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari - Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa FM - Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus - Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus KOG - Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll - Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, diI SOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkansikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan BHS - Mengenal keaksaraan awal melalui bermain - Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya SENI - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis - Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni - Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media 3Semester / Bulan / Mingu ke I / Agustus / III Hari / Tanggal Selasa / 01 Agustus 2017 Kelompok Usia B / 5 – 6 Tahun Tema / Sub Tema LINGKUNGANKU / RUMAHKU Tujuan Pembelajaran  Agar dapat mengenal dan dapat mengetahui rumah dan bagian – bagian rumah, misal ruang tamu, tempat tidur, ruang makan, dapur dan halaman rumah. Dapat mengenal fungsi dari bagian – bagian rumah. Materi Pembelajaran 1. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 2. Berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar 3. Mengenal nama – nama benda misal peralatan rumah dan cara menggunakannya 4. Mengeja huruf, kata / kalimat walaupun tidak lengkap atau terbalik 5. Mengenal aturan dirumah / sekolah dan terbiasa mengikuti aturan 6. Merawat kerapihan, kebersihan dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya 7. Mengenal berbagai hasil karya seni tentang ruang tamu Materi Pembiasaan 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  Buku berpetak, pensil  LKA, Pensil  Kertas Origami  Kartu Huruf A. PEMBUKAAN ± 30 Menit  Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain  Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Berjalan mundur sambil membawa beban B. INTI ± 60 Menit 1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan 2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan 3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak. 5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Menebalkan kata jam dinding pada gambar ruang tamu b. Kelompok 2 Menunjukkan 2 perbedaan yang ada pada gambar kursi c. Kelompok 3 Melipat kertas bentuk kursi 4 Bermain Kartu huruf 6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya 7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan 4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulang D. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaian Program Pengem KD Indikator Hasil Penilaian BB MB BSH BSB NAM - Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari - Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa FM - Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus - Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus KOG - Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll - Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, diI SOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkansikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan BHS - Mengenal keaksaraan awal melalui bermain - Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya SENI - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis - Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni - Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media 5Semester / Bulan / Mingu ke I / Agustus / III Hari / Tanggal Rabu / 02 Agustus 2017 Kelompok Usia B / 5 – 6 Tahun Tema / Sub Tema LINGKUNGANKU / RUMAHKU Tujuan Pembelajaran  Agar dapat mengenal dan dapat mengetahui rumah dan bagian – bagian rumah, misal ruang tamu, tempat tidur, ruang makan, dapur dan halaman rumah. Dapat mengenal fungsi dari bagian – bagian rumah. Materi Pembelajaran 1. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 2. Berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar 3. Mengenal nama – nama benda misal peralatan rumah dan cara menggunakannya 4. Mengeja huruf, kata / kalimat walaupun tidak lengkap atau terbalik 5. Mengenal aturan dirumah / sekolah dan terbiasa mengikuti aturan 6. Merawat kerapihan, kebersihan dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya 7. Mengenal berbagai hasil karya seni tentang tempat tidur Materi Pembiasaan 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  LKA, Pensil  LKA, Crayon  Plastisin  Kartu Gambar A. PEMBUKAAN ± 30 Menit  Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain  Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Senam fantasi, bentuk meniru B. INTI ± 60 Menit 1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan 2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan 3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak. 5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Menghubungkan gambar tempat tidur dengan tulisan b. Kelompok 2 Mengelompokkan gambar bantal dengan cara memberi warna c. Kelompok 3 Membuat tempat tidur dari plastisin 6 Bermain kartu gambar 6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya 7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan 4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulang D. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaian Program Pengem KD Indikator Hasil Penilaian BB MB BSH BSB NAM - Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari - Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa FM - Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus - Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus KOG - Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll - Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, diI SOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkansikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan BHS - Mengenal keaksaraan awal melalui bermain - Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya SENI - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis - Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni - Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media 7Semester / Bulan / Mingu ke I / Agustus / III Hari / Tanggal Kamis / 03 Agustus 2017 Kelompok Usia B / 5 – 6 Tahun Tema / Sub Tema LINGKUNGANKU / RUMAHKU Tujuan Pembelajaran  Agar dapat mengenal dan dapat mengetahui rumah dan bagian – bagian rumah, misal ruang tamu, tempat tidur, ruang makan, dapur dan halaman rumah. Dapat mengenal fungsi dari bagian – bagian rumah. Materi Pembelajaran 1. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 2. Berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar 3. Mengenal nama – nama benda misal peralatan rumah dan cara menggunakannya 4. Mengeja huruf, kata / kalimat walaupun tidak lengkap atau terbalik 5. Mengenal aturan dirumah / sekolah dan terbiasa mengikuti aturan 6. Merawat kerapihan, kebersihan dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya 7. Mengenal berbagai hasil karya seni tentang ruang makan Materi Pembiasaan 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  Buku Berpetak, Pensil  LKA, Pensil  Buku Merelat, Lem, Guntingan Kertas  Gelas Aqua A. PEMBUKAAN ± 30 Menit  Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain  Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Memasukkan bola kedalam keranjang dengan cara melempar B. INTI ± 60 Menit 1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan 2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan 3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak. 5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Melengkapi kata noni makan dimeja makan b. Kelompok 2 Menebalkan angka dalam gambar cangkir dan teko c. Kelompok 3 Mozaik gambar gelas dengan kertas warna - warni 8 Menyusun menara gelas aqua menjadi meja makan 6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya 7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan 4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulang D. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaian Program Pengem KD Indikator Hasil Penilaian BB MB BSH BSB NAM - Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari - Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa FM - Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus - Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus KOG - Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll - Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, diI SOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkansikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan BHS - Mengenal keaksaraan awal melalui bermain - Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya SENI - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis - Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni - Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media 9Semester / Bulan / Mingu ke I / Agustus / III Hari / Tanggal Jumat / 04 Agustus 2017 Kelompok Usia B / 5 – 6 Tahun Tema / Sub Tema LINGKUNGANKU / RUMAHKU Tujuan Pembelajaran  Agar dapat mengenal dan dapat mengetahui rumah dan bagian – bagian rumah, misal ruang tamu, tempat tidur, ruang makan, dapur dan halaman rumah. Dapat mengenal fungsi dari bagian – bagian rumah. Materi Pembelajaran 1. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 2. Berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar 3. Mengenal nama – nama benda misal peralatan rumah dan cara menggunakannya 4. Mengeja huruf, kata / kalimat walaupun tidak lengkap atau terbalik 5. Mengenal aturan dirumah / sekolah dan terbiasa mengikuti aturan 6. Merawat kerapihan, kebersihan dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya 7. Mengenal berbagai hasil karya seni tentang dapur Materi Pembiasaan 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  Buku Berpetak, Pensil  Buku Merekat, Lem, Kartu Gambar  LKA, Alat Mencocok A. PEMBUKAAN ± 30 Menit  Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain  Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Senam sehat ceria B. INTI ± 60 Menit 1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan 2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan 3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak. 5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Menulis kata dapur bersih b. Kelompok 2 Mengelompokkan alat – alat dapur dengan cara menempel c. Kelompok 3 Mencocok peralatan dapur 10 Bermain masak - masakan 6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya 7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan 4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulang D. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaian Program Pengem KD Indikator Hasil Penilaian BB MB BSH BSB NAM - Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari - Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa FM - Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus - Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus KOG - Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll - Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, diI SOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkansikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan BHS - Mengenal keaksaraan awal melalui bermain - Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya SENI - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis - Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni - Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media 11Semester / Bulan / Mingu ke I / Agustus / III Hari / Tanggal Sabtu / 05 Agustus 2017 Kelompok Usia B / 5 – 6 Tahun Tema / Sub Tema LINGKUNGANKU / RUMAHKU Tujuan Pembelajaran  Untuk menanamkan nilai – nilai agama dan sikap pembiasaan religi kepada anak. Materi Pembelajaran 1. Mengucapkan doa - doa 2. Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam berbagai gerakan yang teratur 3. Pola berdasarkan warna, bentuk dan urutan bunyi 4. Cara memberi salam dan berani tampil 5. Bertanggung jawab dan mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf 6. Cara berbicara secara santun 7. Mengenal huruf hijaiyyah 8. Berbagai hasil karya 9. Lagu “Asmaul Husna” Materi Pembiasaan 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  Anak Praktek Langsung  Buku Berpetak, Pensil A. PEMBUKAAN ± 30 Menit  Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain  Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Memanjat, bergelantung dan berayun B. INTI ± 60 Menit 1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan 2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan 3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak. 5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Melakukan kegiatan ibadah b. Kelompok 2 Mengenal Asmaul Husnan c. Kelompok 3 Mengenal cara berwudhu d. Mengenal Shalat 5 waktu dan bacaannya 12 Membuat garis tegak lurus dan lengkung sehingga membentuk huruf hijaiyyah jim, ha dan kha ﺥ nad , ﺝ ﺡ 6. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya 7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan 4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulang D. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaian Program Pengem KD Indikator Hasil Penilaian BB MB BSH BSB NAM - Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari - Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa FM - Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus - Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus KOG - Mengenal benda benda disekitar nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,fungsi, dan ciri-ciri lainnya - Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang dikenalnya nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi,dan ciri-ciri lainnyamelalui berbagai hasil karya SOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab BHS - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik dan teman - Mengenal keaksaraan awal melalui bermain - Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya SENI - Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni - Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media 1TAMAN KANAK – KANAK TERPADU BABUSSALAM Semester / Bulan / Mingu ke I / Agustus / III Hari / Tanggal Kamis / 03 Agustus 2017 Kelompok Usia B / 5 – 6 Tahun Tema / Sub Tema LINGKUNGANKU / RUMAHKU Tujuan Pembelajaran  Agar dapat mengenal dan dapat mengetahui rumah dan bagian – bagian rumah, misal ruang tamu, tempat tidur, ruang makan, dapur dan halaman rumah. Dapat mengenal fungsi dari bagian – bagian rumah. Materi Pembelajaran 1. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 2. Berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar 3. Mengenal nama – nama benda misal peralatan rumah dan cara menggunakannya 4. Mengeja huruf, kata / kalimat walaupun tidak lengkap atau terbalik 5. Mengenal aturan dirumah / sekolah dan terbiasa mengikuti aturan 6. Merawat kerapihan, kebersihan dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya 7. Mengenal berbagai hasil karya seni tentang ruang makan Materi Pembiasaan 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  Buku Berpetak, Pensil  LKA, Pensil  Buku Merelat, Lem, Guntingan Kertas  Gelas Aqua A. PEMBUKAAN ± 30 Menit  Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain  Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Memasukkan bola kedalam keranjang dengan cara melempar B. INTI ± 60 Menit 1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan 2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan 3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak. 5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Melengkapi kata noni makan dimeja makan b. Kelompok 2 Menebalkan angka dalam gambar cangkir dan teko c. Kelompok 3 Mozaik gambar gelas dengan kertas warna - warni 27. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan 4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulang D. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaian Program Pengem KD Indikator Hasil Penilaian BB MB BSH BSB NAM - Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari - Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa FM - Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus - Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus KOG - Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll - Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, diI SOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkansikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan BHS - Mengenal keaksaraan awal melalui bermain - Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya SENI - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis - Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni - Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media Mengetahui, Palopo, 02 Agustus 2017 Kepala TK. Terpadu Babussalam Guru Kelompok B 3TAMAN KANAK – KANAK TERPADU BABUSSALAM Semester / Bulan / Mingu ke I / Agustus / III Hari / Tanggal Jumat / 04 Agustus 2017 Kelompok Usia B / 5 – 6 Tahun Tema / Sub Tema LINGKUNGANKU / RUMAHKU Tujuan Pembelajaran  Agar dapat mengenal dan dapat mengetahui rumah dan bagian – bagian rumah, misal ruang tamu, tempat tidur, ruang makan, dapur dan halaman rumah. Dapat mengenal fungsi dari bagian – bagian rumah. Materi Pembelajaran 1. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 2. Berbagai gerakan untuk melatih motorik kasar 3. Mengenal nama – nama benda misal peralatan rumah dan cara menggunakannya 4. Mengeja huruf, kata / kalimat walaupun tidak lengkap atau terbalik 5. Mengenal aturan dirumah / sekolah dan terbiasa mengikuti aturan 6. Merawat kerapihan, kebersihan dan keutuhan benda mainan atau milik pribadinya 7. Mengenal berbagai hasil karya seni tentang dapur Materi Pembiasaan 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  Buku Berpetak, Pensil  Buku Merekat, Lem, Kartu Gambar  LKA, Alat Mencocok A. PEMBUKAAN ± 30 Menit  Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain  Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Senam sehat ceria B. INTI ± 60 Menit 1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan 2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan 3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak. 5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Menulis kata dapur bersih b. Kelompok 2 Mengelompokkan alat – alat dapur dengan cara menempel c. Kelompok 3 Mencocok peralatan dapur 47. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan 4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulang D. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaian Program Pengem KD Indikator Hasil Penilaian BB MB BSH BSB NAM - Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari - Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa FM - Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus - Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus KOG - Mengenal teknologi sederhana peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, dll - Menggunakan teknologi sederhana untuk menyelesaikan tugas dan kegiatannya peralatan rumah tangga, peralatan bermain, peralatan pertukangan, diI SOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkansikap taat terhadap aturan sehari-hari untuk melatih kedisiplinan BHS - Mengenal keaksaraan awal melalui bermain - Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya SENI - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis - Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni - Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media Mengetahui, Palopo, 03 Agustus 2017 Kepala TK. Terpadu Babussalam Guru Kelompok B 5TAMAN KANAK – KANAK TERPADU BABUSSALAM Semester / Bulan / Mingu ke I / Agustus / III Hari / Tanggal Sabtu / 05 Agustus 2017 Kelompok Usia B / 5 – 6 Tahun Tema / Sub Tema LINGKUNGANKU / RUMAHKU Tujuan Pembelajaran  Untuk menanamkan nilai – nilai agama dan sikap pembiasaan religi kepada anak. Materi Pembelajaran 1. Mengucapkan doa - doa 2. Melakukan gerakan mata, tangan, kaki, kepala secara terkoordinasi dalam berbagai gerakan yang teratur 3. Pola berdasarkan warna, bentuk dan urutan bunyi 4. Cara memberi salam dan berani tampil 5. Bertanggung jawab dan mau mengakui kesalahan dengan meminta maaf 6. Cara berbicara secara santun 7. Mengenal huruf hijaiyyah 8. Berbagai hasil karya 9. Lagu “Asmaul Husna” Materi Pembiasaan 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa sebelum melakukan kegiatan 3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan Metode  Bercerita  Tanya jawab  Penugasan  Praktek langsung Alat dan Bahan  Anak Praktek Langsung  Buku Berpetak, Pensil A. PEMBUKAAN ± 30 Menit  Doa sebelum belajar / absensi  Mengenalkan aturan bermain  Bercakap – cakap tentang cara memperkenalkan diri  Memanjat, bergelantung dan berayun B. INTI ± 60 Menit 1. Guru mengajak anak mengamati alat dan bahan yang disediakan 2. Guru menanyakan konsep warna dan bentuk yang ada di alat dan bahan 3. Guru menanyakan kepada anak dimana mereka pernah menemukan konsep tersebut? 4. Guru mempersilahkan anak mengelompokkan alat dan bahan sesuai dengan konsep yang dipahami anak. 5. Anak melakukan kegiatan sesuai yang diminati dan gagasannya a. Kelompok 1 Melakukan kegiatan ibadah b. Kelompok 2 Mengenal Asmaul Husnan c. Kelompok 3 Mengenal cara berwudhu d. Mengenal Shalat 5 waktu dan bacaannya 66. Anak menceritakan kegiatan main yang dilakukannya 7. Guru menanyakan konsep yang ditemukan anak di kegiatan mainnya C. PENUTUP 1. Menanyakan perasaan selama hari ini 2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa yang paling disukai 3. Bercerita pendek yang berisi pesan – pesan 4. Menginformasikan kegiatan untuk esok hari 5. Berdoa sebelum pulang D. RENCANA PENILAIAN Indikator penilaian Program Pengem KD Indikator Hasil Penilaian BB MB BSH BSB NAM - Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari - Melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan tuntunan orang dewasa FM - Mengenal anggota tubuh, fungsi, dan gerakannya untuk Pengembangan motorik kasar dan motorik halus - Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus KOG - Mengenal benda benda disekitar nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur,fungsi, dan ciri-ciri lainnya - Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang dikenalnya nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi,dan ciri-ciri lainnyamelalui berbagai hasil karya SOSEM - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab BHS - Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orang tua, pendidik dan teman - Mengenal keaksaraan awal melalui bermain - Menunjukkan kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya SENI - Mengenal berbagai karya dan aktivitas seni - Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media Mengetahui, Palopo, 04 Agustus 2017 Kepala TK. Terpadu Babussalam Guru Kelompok B

GuruBesar Bidang Psikologi Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. H. Achmad Mubarok, M.A, mengatakan bahwa dengan dakwah yang santun dan yang bisa menyentuh masyarakat, maka sejatinya para ulama dan pemuka agama ini dapat membuat masyarakat menjadi lebih bisa tenang.
Sopan santun merupakan salah satu wujud norma perilaku bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Dalam "Teori Behaviors" dinyatakan bahwa perilaku seseorang itu bisa diamati dan dijelaskan sebagai wujud respon dari berbagai macam pengalaman stimulus yang pernah dialami. Jadi perilaku merupakan bagian dari budi pekerti yang tidak lain adalah cermin kepribadian seseorang dan terlihat oleh orang lain baik dalam perbuatan maupun interaksi terhadap lingkungannya. Perilaku peserta didik antara lain adalah moral, sikap beragam, sosial, emosi, disiplin, dan konsep Hartono dalam buku berjudul Sopan Santun dalam Pergaulan, bahwa sopan santun merupakan suatu kebiasaan baik dan lingkungan menyepakatinya. Santun bisa diartikan sebagai norma atau wujud sikap sangat hormat. Sopan santun juga merupakan bagian dari etika dan bersifat lebih umum daripada moral. Etika digunakan untuk menganalisis suatu nilai sedangkan moral digunakan untuk menilai perbuatan itu baik atau masa revolusi industri ini hampir setiap peserta didik memiliki gadget atau gawai yang bisa diakses selama 24 jam berada dalam genggaman mereka. Informasi yang mereka dapatkan dari berbagai sumber seperti dari mesin pencari ataupun media sosial sangat mudah diperoleh dan diunduh secara gratis. data yang diunduh dari hanya berupa file teks, gambar, hingga film. Seluruh informasi yang mereka dapatkan bisa berupa hal-hal positif atau negatif menurut standar budaya masyarakat kita. Berbagai macam informasi yang mereka dapatkan dari negara lain, tanpa disadari telah ikut serta membentuk perilaku remaja kita dan pada akhirnya dapat memengaruhi budaya kita sendiri. Sering kali akhirnya remaja selaku peserta didik mengalami masalah-maslah yang terkait dengan perilaku sopan santun hingga terbawa ke sekolah. Jika terjadi demikian, lalu bagaimana cara yang bisa dilakukan oleh orangtua akademik yaitu guru atau orangtua biologis saat di rumah dalam mengajarkan sopan santun ketika berada di kelas? Berikut Membuat Tata Tertib KelasTata tertib di dalam kelas terlihat sepele namun bisa berdampak pada perilaku jika seluruh anggota kelas bersedia komitmen dan menerima sanksi jika terbukti melanggar. Tata tertib kelas ini bisa juga merupakan tata tertib sekolah yang disesuaikan untuk lingkup yang lebih kecil. Tata tertib kelas ini bisa dibuat dengan media yang dapat menarik perhatian peserta didik, misalnya dengan media kertas karton kemudian ditulis dengan rapi agar terbaca jelas oleh peserta didik yang lain atau bisa menggunakan media lain yang lebih permanen. Aturan dari tata tertib kelas misalnyaBerdoa sebelum pelajaran dimulai. Tujuannya adalah dengan berdoa, peserta didik dapat menurunkan emosi-emosi negatif yang terbawa dari rumah sehingga di kelas menjadi lebih salam setiap kali guru masuk ke dalam kelas dan mengucapkan terima kasih ketika guru sudah selesai kebersihan ruang kelas. Bisa dilakukan dengan cara pengaturan kelompok piket setiap kebersihan meja kursi kelas. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik tidak mencoret-coret sarana prasarana milik sekolah, sehingga tidak terkesan kotor karena bekas tinta, pensil, cat warna, pita koreksi, ataupun sisa makanan seperti permen meminta izin kepada guru saat ada keperluan keluar kelas. Keperluan apapun saat masih berada di jam pelajaran, peserta didik harus meminta izin terlebih dahulu kepada guru di kelas. Misalnya ke toilet, ke ruang UKS, dan membuat surat izin jika sedang sakit. Surat izin ini sebagai dokumen bukti bahwa peserta didik tidak membolos, dan surat izin wajib dibuat oleh orangtua atau menggunakan HP di kelas. Menggunakan HP saat pembelajaran berlangsung dan tanpa izin dari guru merupakan hal yang kurang sopan, sebab peserta didik akhirnya tidak memberikan perhatian saat guru sedang menjelaskan materi pelan saat di dalam kelas. Tata tertib ini akan membiasakan peserta didik tidak berteriak-teriak yang tidak perlu, sebab bersuara pelan atau cukup terdengar saja untuk satu ruang kelas itu sudah makan atau minum di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung. 2. Memberikan Contoh TeladanGuru di sekolah adalah orangtua akademik bagi peserta didik, oleh karena itu hubungan guru dan peserta didik haruslah harmonis. Dengan demikian peserta didik juga akan melihat dan mencontoh sikap-sikap yang dilakukan oleh para guru. Guru wajib mengingatkan peserta didik apabila dalam berbicara dengan orang lain dirasa kurang sopan. Misalnya kepada guru sendiri, kepada tenaga kependidikan, kepada penjaga sekolah, kepada tamu sekolah, kepada kakak kelas atau adik kelas bahkan kepada teman sebaya. Susunan tata bahasa ketika sedang bercakap-cakap juga patut dicontohkan, perlu juga peserta didik diajak berkomunikasi dan menggunakan kata-kata positif terhadap lawan bicara. Sangat tidak disarankan guru memberikan label kepada peserta didik saat sedang berbicara, misalnya, “Dasar kamu anak bodoh, soal seperti ini saja tidak bisa mengerjakan!” Hendaknya guru memberikan penguatan kepada peserta didik jika memang belum bisa, misalnya, “Tidak apa-apa saat ini kamu mungkin belum bisa, Ibu sarankan kamu banyak berlatih, ya.”Penilaian Pembelajaran Berbasis Proyek Saat PJJPJJ bukanlah halangan untuk melakukan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, seperti pembelajaran berbasis Kurniasih3. Membiasakan Berkomunikasi Santun Saat di RumahSaat di rumah peserta didik sudah berada bersama orangtua biologis mereka. Peran orangtua sangat luar biasa dalam pembentukan perilaku sopan santun yang dapat terbawa oleh anak ketika di lingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah. Children see children do, merupakan kutipan yang tidak berlebihan. Anak akan mencontoh apa yang dilakukan atau pun dituturkan oleh orangtua mereka ketika sedang bercakap. Sehingga menjadi sangat penting bagi orangtua untuk memperbaiki diri pribadinya agar dapat menjadi teladan bagi anak, misalnya tidak meneriaki anak saat mereka melakukan kesalahan, memberi pengarahan dengan cara yang baik saat menyuruh anak melakukan sesuatu, menjaga intonasi suara ketika sedang bercakap-cakap dengan anak, dan banyak lagi hal positif yang dapat Jurusan Kuliah yang Paling Dibutuhkan Dimasa Depan7 jurusan kuliah yang paling banyak dibutuhkan di masa mendatang. Jurusan kuliah ini memiliki peluang besar di masa Supini4. Sopan Santun Saat Pembelajaran DaringPembelajaran daring sudah sangat akrab dengan para peserta didik. Permasalahan bisa muncul ketika guru sedang memberikan penjelasan melalui aplikasi Zoom atau Google Meet, akan lebih sopan ketika guru maupun orangtua mengingatkan anak selaku peserta didik untuk menyalakan kamera saat daring berlangsung. Ini menunjukkan etika kesopanan peserta didik yaitu memberikan apresiasi kepada guru yang sedang mengajar di ruang aplikasi. Apabila peserta didik ada kebutuhan untuk ke toilet misalnya, guru maupun orangtua dapat mengingatkan mereka untuk izin, hal ini mudah dilakukan sebab pada aplikasi daring biasanya sudah tersedia fitur tertentu yang dapat digunakan sebagai penanda peserta didik perlu untuk menyampaikan sesuatu. Selain itu, peserta didik juga harus belajar menahan diri untuk tidak menuliskan hal-hal yang kurang baik saat guru sedang berbagi layar kepada peserta empat cara mengajarkan sopan santun siswa, perlu disadari bahwa sopan santun tidak terbentuk begitu saja di dalam kelas, namun perlu pembiasaan juga ketika berada di rumah. Pembiasaan sederhana bisa dengan tiga kata ajaib yaitu, terima kasih, maaf, tolong. Semoga bermanfaat. Berlangganan newsletter kami Dapatkan postingan terbaru yang dikirim langsung ke kotak masuk kamu. Now check your inbox and click the link to confirm your subscription. Please enter a valid email address Oops! There was an error sending the email, please try later. Direkomendasikan untuk kamu
22 teman — sopan — sesama — santun — bersikap — kita — dan — har-us Susunlah kata acak di atas menjadi kalimat yang benar! 23. (gambar ibu guru sedang mengajar) Buatlah puisi berdasarkan gambar di atas yang terdiri dan lima baris !
Sabtu, 18 April 2020 Edit Lengkap dengan data-data Bentuk Santun Mau Belajar Di Rumahku. Kelompok 4 Kata Tidak Baku By Cindy Evelin On Prezi Index Of Wp Contentuploads201805 Kelas 02 Sdtematik8keselamatandirumahdanperjalanansiswa Perang Perangan Melawan Koropsi1214447 Pdf Free Download Indonesian Dictionary Blog Posts Infinite Itulah yang dapat kami bagikan terkait bentuk santun mau belajar di rumahku. Admin blog Berbagai Rumah 2020 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait bentuk santun mau belajar di rumahku dibawah ini. Smp Kelas 9 Bahasa Indonesia Its A Beautiful Life My Life Poetry That May Not Rhyme 100 7125 Lalbum Photos De La Famille Barlier Vol 1 2 Nov 2014 Kunjung Ziarah Anak Murid Tersayang Mknace Unlimitedthe Bukupertamaku Instagram Photos And Videos Instastoryviewernet Bg Tema 2pdf Pdfkulcom Rangkuman Materi Sbmptn Saintekpdf 34wmkgo1k8l7 Untitled Untitled Blog Posts Infinite Soalan Trial Bm Are You Ready For Another Bad Poem Sekian penjelasan yang bisa admin berikan mengenai bentuk santun mau belajar di rumahku. Terima kasih telah berkunjung ke blog Berbagai Rumah 2020. .
  • 6p9v60yi1u.pages.dev/80
  • 6p9v60yi1u.pages.dev/109
  • 6p9v60yi1u.pages.dev/380
  • 6p9v60yi1u.pages.dev/489
  • 6p9v60yi1u.pages.dev/317
  • 6p9v60yi1u.pages.dev/213
  • 6p9v60yi1u.pages.dev/119
  • 6p9v60yi1u.pages.dev/14
  • bentuk santun mau belajar di rumahku